MenurutBronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton. Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter). Larutan penyangga berikut yang memiliki pH terkecil adalah. A. 10 mL CH 3 COOH 0,20 M + 10 mL NaOH 0,05 M B. 10 mL CH 3 COOH 0,25 M
Sekepinguang perak massanya 6 gr dilarutkan dalam asam nitrat. Ketika natrium klorida ditambahkan ke dalam larutan, seluruh perak diendapkan sebagai AgCl. Bila massa AgCl yang terjadi adalah 7,175 gr (Ar Ag = 108; Cl = 35,5) maka kadar perak dalam uang perak adalah
Makajawaban yang benar adalah larutan V (Opsi E) 12. Campuran kristal garam berikut yang dapat berperan sebagai larutan penyangga adalah . a. NaH 2 PO 4 dan Na 2 HPO 4 b. NaCl dan NH 4 Cl. c. (NH 4) 2 SO 4 dan Na 2 SO 4. d. NaHSO 4 dan Na 2 SO 4. e. KNO 3 dan NaNO 3 (KIMIA SMA XI. Unggul Sudarmo. Phibeta. 2007 .h. 192) Jawaban : A. Pembahasan :
Untukkonsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya paling kuat adalah A. H2SO4 B. HCl C. H2S D. CH3COOH E. HF 5. Diketahui reaksi: H2S + H2O H3O+ + HS- HS- + H2O H3O+ + S2- Spesi yang bersifat amfiprotik adalah A. H2S B. H2O C. H3O+ D. HS- E. S2-
Molekulamfiprotik adalah jenis spesi amfoter yang baik menyumbangkan atau menerima proton (H +), tergantung pada kondisinya. Tidak semua molekul amfoter adalah amfiprotik. Misalnya, ZnO bertindak sebagai asam Lewis, yang dapat menerima pasangan elektron dari OH tetapi tidak dapat menyumbangkan proton.
4 Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya paling kuat adalah A. H2SO4 B. HCl C. H2S D. CH3COOH E. HF 5. Diketahui reaksi: H2S + H2O H3O+ + HS- HS- + H2O H3O+ + S2- Spesi yang bersifat amfiprotik adalah A. H2S B. H2O C. H3O+ D. HS- E. S2- 6. Dari reaksi: H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3-
wTGsBvR. Spesi berikut yang bersifat amfiprotik adalah …. A. HSO2– B. H2SO4 C. NO3 D. PO33- E. NH4+PembahasanSpesi yang bersifat amfiprotik adalah H2SO4Jawaban B
Ingin mempelajari materi kimia, khususnya tentang Konsep Asam Basa? Supaya lebih paham, kamu bisa menyimak pembelajarannya di sini. Kamu juga bisa mengerjakan soal latihan untuk mempraktikkan materi yang telah pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Konsep Asam Basa. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Konsep Asam Basa dalam bentuk pdf pada link dibawah ini Modul Konsep Asam Basa Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar Dari beberapa ratus tahun yang lalu, ahli-ahli kimia telah menemukan dan mendefinisikan beragam senyawa yang disebut asam dan basa. Untuk memahami pengertian asam basa dan garam kita perlu lihat dari asal bahasanya yakni nama asam diambil dari bahasa latin, yaitu acetum yang berarti cuka, sementara basa atau alkali berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Berikut ini adalah 5 teori asam basa yang terus berkembang mengenai penggolongan suatu senyawa. 1. Teori Arrhenius Konsep asam basa Arrhenius dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada 1884, asam adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen $\mbox{H}^{+}$ di atas nilainya dalam air murni. Sementara basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan meningkatkan konsentrasi ion hidroksida $\mbox{OH}{}^{-}$ di atas nilainya dalam air murni. Sebagai contoh adalah HCl yang dilarutkan dalam air dan membentuk ion $\mbox{H}^{+}$ berikut $\mbox{HCl}aq\rightarrow\mbox{H}^{+}aq+\mbox{Cl}{}^{-}aq$ Sementara contoh basa adalah NaOH $\mbox{NaOH}aq\rightarrow\mbox{Na}{}^{+}aq+\mbox{OH}{}^{-}aq$ Teori asam basa arrhenius memiliki kelemahan yakni hanya dapat menjelaskan konsep asam dan basa anorganik dalam senyawa air, serta senyawa-senyawa yang mengandung $\mbox{H}^{+}$ dan $\mbox{OH}{}^{-}$. Oleh sebab itu timbullah gagasan baru mengenai asam-basa. 3. Teori Bronsted-Lowry Muncul konsep asam basa menurut para ahli lain pada 1923, Bronsted dari Denmark dan Lowry dari Inggris secara terpisah dalam waktu yang bersamaan mengajukan konsep yang serupa, yakni Asam adalah spesi yang dapat memberi proton donor proton. Basa adalah spesi yang dapat menerima proton akseptor proton. Teori ini dapat menjelaskan antara lain mengapa HCl bersifat asam di dalam air dan tidak di eter, itu karena ia bereaksi dengan air sebagai berikut Pada teori ini dijumpai pula istilah basa konjugasi, yakni spesi yang terbentuk dari asam setelah kehilangan proton $\mbox{H}^{+}$ nya, dan asam konjugasi yakni spesi dari basa yang telah mendapat proton. Dari teori ini diketahui beberapa asam yang bersifat diprotik mampu melepas dua proton setiap satu molekulnya, seperti asam sulfat, $\mbox{H}_{2}\mbox{SO}{}_{4}$ dan triprotik melepas tiga proton, seperti asam fosfat $\mbox{H}_{3}\mbox{PO}{}_{4}$ Selain itu teori ini dapat pula menjelaskan spesi yang bersifat amfiprotik, yakni spesi yang dapat berperan sebagai asam dan basa, karena dapat bertindak sebagai akseptor dan donor proton. Sebagai contoh adalah $\mbox{HS}{}^{-}$, bila menerima proton $\mbox{HS}{}^{-}+\mbox{H}^{+}\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{S}$, bila melepas proton $\mbox{HS}{}^{-}\rightarrow\mbox{H}^{+}+\mbox{S}^{2-}$ Kelemahan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan asam-asam yang tidak mengandung hidrogen, atau reaksi yang tergolong asam-basa namun tidak melibatkan hidrogen. Maka kita maju ke teori termutakhir. 4. Teori Lewis Pada 1932, kimiawan AS Gilbert Lewis mengemukakan pengertian asam basa menurut teori lewis, yakni Asam adalah spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron. Basa adalah spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron. Sebagai contoh digunakan struktur Lewis untuk menjelaskan proses serah terima elektron pada reaksi netralisasi standar antara $\mbox{H}^{+}$ dan $\mbox{OH}{}^{-}$ berikut 5. Teori HSAB HSAB adalah singkatan dari Hard and Soft Lewis Acids and Bases, atau secara sederhana dapat kita sebut sebagai teori asam dan basa keras dan lunak. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Ralph Pearson pada awal 1960-an dan merupakah salah satu teori asam basa menurut para ahli. Inti dari teori ini adalah menyatakan bahwa suatu asam lunak akan bereaksi lebih cepat dan membentuk ikatan yang lebih kuat dengan basa lunak, dan demikian pula sebaliknya untuk asam dan basa keras. Berikut ini sifat-sifat umum yang menggolongkan suatu asam/basa sebagai keras atau lunak. Beberapa contoh asam dan basa keras dan lunak antara lain Selain asam/basa keras dan lunak juga terdapat asam borderline atau hybrid tidak tergolong keras maupun lunak seperti trimetilboran, sulfur dioksida, $\mbox{Fe}{}^{2+}$, $\mbox{Co}{}^{2+}$, $\mbox{Cs}{}^{+}$ dan $\mbox{Pb}{}^{2+}$. Ada pula basa hybrid seperti anilin, piridin, $\mbox{N}_{2}$ , bromida, serta anion nitrat dan sulfat. Beberapa aplikasi dan fenomena yang dapat dijelaskan oleh teori ini antara lain Logam berat tergolong asam lunak dan dapat diracuni oleh basa lunak seperti fosfin dan sulfida Pelarut yang tergolong keras seperti HF dan air dapat melarutkan basa keras seperti anion fluorida dan oksigen. Dalam kimia koordinasi, interaksi keras-keras dan lunak-lunak diamati pada ikatan antara ligan dan atom logam pusat. Contoh Soal dan Pembahasan Tentukanlah spesi yang akan bertindak sebagai asam, basa, serta asam dan basa konjugasi dari reaksi menyeluruh antara asam asetat dan NaOH! Jawaban Tuliskan pembentukan spesi amfiprotik yang mungkin terbentuk dari reaksi asam karbonat dengan NaOH! Jawaban $\mbox{H}_{2}\mbox{CO}{}_{3}+\mbox{NaOH}\rightarrow\mbox{NaHCO}{}_{3}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ spesi amfiprotik $\mbox{HCO}{}_{3}^{-}$ reaksi dengan asam $\mbox{HCO}{}_{3}^{-}+\mbox{H}^{+}\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{CO}{}_{3}$reaksi dengan basa $\mbox{HCO}{}_{3}^{-}+\mbox{OH}{}^{-}\rightarrow\mbox{CO}{}_{3}^{2-}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ Jelaskan reaksi asam basa yang mungkin terjadi antara amonia dan $\mbox{BF}{}_{3}$ dengan teori yang tepat! Jawaban Pada reaksi ini, kita gunakan teori Lewis untuk menjelaskannya karena terjadi transfer sepasang elektron dari amonia sebagai basa ke $\mbox{BF}{}_{3}$ sebagai asam yang dapat digambarkan sebagai berikut
PertanyaanSpesi di bawah ini yang bersifat amfiprotik adalah…. 1. H 2 O 2. HCO 3 − 3. NH 3 4. CH 3 COOH −Spesi di bawah ini yang bersifat amfiprotik adalah…. 1. 2. 3. 4. jika jawaban 1, 2, dan 3 benar jika jawaban 1 dan 3 benar jika jawaban 2 dan 4 benar jika jawaban 4 saja yang benar jika semua jawaban 1, 2, 3, dan 4 benarAMA. MuhammadMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan IndonesiaJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah amfiprotik adalah zat yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa atau zat yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Artinya, zat amfiprotik dapat bertindak sebagai donor proton dan juga sebagai akseptor atau penerima proton. Spesi yang bersifat amfiprotik atau amfoter adalah 1. 2. 3. 4. Jadi, jawaban yang benar adalah amfiprotik adalah zat yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa atau zat yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Artinya, zat amfiprotik dapat bertindak sebagai donor proton dan juga sebagai akseptor atau penerima proton. Spesi yang bersifat amfiprotik atau amfoter adalah 1. 2. 3. 4. Jadi, jawaban yang benar adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!12rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!DHDelmora HarahapJawaban tidak sesuai
Bahan amfoterik ialah bahan yang boleh bertindak sebagai asid atau bes , bergantung kepada medium. Perkataan itu berasal dari bahasa Yunani amphoteros atau amphoteroi, yang bermaksud "setiap atau kedua-duanya daripada dua" dan, pada asasnya, "sama ada asid atau alkali." Molekul amfiprotik ialah sejenis spesies amfoterik yang sama ada menderma atau menerima proton H + , bergantung kepada keadaan. Tidak semua molekul amfoterik adalah amfiprotik. Sebagai contoh, ZnO bertindak sebagai asid Lewis , yang boleh menerima pasangan elektron daripada OH tetapi tidak boleh menderma proton. Amfolit ialah molekul amfoterik yang wujud terutamanya sebagai zwitterion pada julat pH tertentu dan mempunyai kedua-dua kumpulan berasid dan kumpulan asas. Berikut adalah beberapa contoh amfoterisme Oksida logam atau hidroksida adalah amfoterik. Sama ada sebatian logam bertindak sebagai asid atau bes bergantung kepada keadaan pengoksidaan oksida. Asid sulfurik H 2 SO 4 ialah asid dalam air tetapi amfoterik dalam superasid. Molekul amfiprotik , seperti asid amino dan protein, adalah amfoterik.
Kalian tentu mengetahui tentang pengertian asam dan basa, tetapi bagaimana dengan amfiprotik? Bagaimana suatu zat dikatakan amfiprotik? Menurut Bronsted Lowry asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor proton pada basa. Sebaliknya, basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton dari asam. Suatu zat dapat dikatakan bersifat amfiprotik jika zat tersebut dalama suatu reaksi dapat bertindak sebagai pendonor atau akseptor proton. Dari keempat zat di atas, zat yang bersifat sebagai asam atau basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah HC2O4– dan H2O. Berikut reaksi yang menunjukkan sifat tersebut. Pada reaksi berikut keduanya bersifat sebagai asam HC2O4– → H+ + C2O42– H2O → H+ + OH– Pada reaksi berikut keduanya bersifat sebagai basa HC2O4– + H+ → H2CO4 2. H2O + H+ → H3O– sumber Pada tahun 1923, Bronsted dari Denmark dan Lowry dari Inggris secara terpisah dalam waktu yang bersamaan mengajukan konsep tentang asam dan basa. Konsep ini kemudian lebih dikenal dengan konsep asam basa Bronsted Lowry. Konsep asam basa Bronsted Lowry memberikan pengertian tentang asam basa yang didasarkan pada kemampuan memberi atau menerima proton. Dalam pengertian lebih luas, reaksi antara asam dan basa merupakan reaksi berdasarkan pemindahan proton. Seperti yang telah kita bahas di atas, HCl dapat terionisasi dalam air, tetapi HCl tidak terionisasi dalam eter. Kenyataan yang sebenarnya adalah HCl memberi proton ion H+ dalam air dan air dapat menerima proton tersebut. Akan tetapi, berbeda dengan larutan HCl dalam eter. Eter tidak dapat menerima mengikat proton HCl. Reaksi HCl dalam air adalah sebagai berikut. HClaq + H2Ol → Cl-aq + H3O+ aq HCl asam setelah memberi proton ion H+ berubah menjadi spesi baru yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut. H2O basa setelah menerima proton berubah menjadi spesi baru yang disebut asam konjugasi dari basa tertentu. Hal itu dapat kita tulis sebagai berikut. Asam → H+ + basa konjugasi. Basa + H+ → asam konjugasi. Spesi yang baru disebut basa konjugasi dari asam semula karena spesi tersebut dapat menyerap proton dan kembali membentuk asam mula-mula , begitu pula asam konjugasi dari basa semula karena spesi tersebut dapat memberi proton dan kembali membentuk basa mula-mula. Dengan demikian, reaksi asam basa Bronsted lowry mempunyai dua pasang asam basa konjugasi. Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagaiasam atau basa. Hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu. Zat amfoter yang umum adalah asam amino,protein, dan air. Beberapa logam, seperti seng,timah, aluminium, dan berilium, juga dapat membentuk oksida amfoterik. Sebagai contoh, seng oksida ZnO bereaksi berbeda tergantung keasaman larutan Dalam asam ZnO + 2H+ → Zn2+ + H2O Dalam basa ZnO + H2O + 2OH- → [ZnOH4]2- Apa saja keunggulan teori Bronsted-Lowry? Keunggulan teori asam basa Bronsted-Lowry dibandingkan dengan Arrhenius dapat kita ringkas sebagai berikut Teori Arrhenius hanya mencakup zat anorganik dan pelarut air saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat organik serta bukan hanya pelarut air saja, melakukan pelarut lain, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat. Teori Arrhenius hanya mencakup zat berupa molekul atau senyawa ion saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup molekul, senyawa ion, dan ion kation dan kation. Misalnya, CH3COONa bersifat basa, karena ion CH3COO- dalam air dapat ion H+ dari air. Teori Asam Basa Lewis Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi pemberi ion H+dan basa adalah spesi penerima ion H+. Bagaimanakah dengan zat-zat yang bersifat asam dan bersifat amfiprotiktidak mengandung hidrogen, seperti BF3, SO3, Al3+, dan lain-lain? Konsep Bronsted-Lowry tidak mampu menjelaskan hal tersebut. Oleh karena itu, asam basa terus berkembang.
spesi berikut yang bersifat amfiprotik adalah